Rabu, 02 September 2009

Info Band Indi Pekanbaru

Progenyc Band Pekanbaru terkenal dengan aliran musik hip metalnya yang penuh dengan hentakan dan semburan energi.

Ketika ditemui Farid (leader), salah seorang crew Progenic Band - Si Penggebuk drum - mandi keringat seusai latihan dengan kawan-kawannya, hal ini membuktikan mereka serius latihan.


Prestasi mereka, baik dalam adu aksi di festival maupun panggung-panggung konser sudah lumayan terbilang. Band yang beranggotakan Ebby (vokal), Ilham (vokal/mc’s), Rizal (gitar), Dery (gitar), Ryo (bass), dan Farid (drum) ini bahkan tampil sebagai band lokal pembuka konser Peter Pan beberapa waktu lalu. Band ini terbentuk delapan tahun lalu, jadi personelnya sudah cukup matang dalam bermusik.
“Progenic sendiri berarti anak muda,” jelas Farid. Maksudnya, mereka berharap grup mereka akan menjadi ikon anak muda yang bisa tampil dan berekspresi melalui hal yang positif, yakni jalur musik beraliran ‘’keras’’, hip metal. “Sebenarnya nggak keras-keras banget. Bisa juga dibilang hip rock, karena ada beberapa lagu kami yang agak soft juga,” kata Farid.
Grup Band asal Pekanbaru ini tak hanya piawai memainkan alat musik. Mereka juga memiliki lagu-lagu sendiri. Pertengahan Maret mendatang, Progenyc Band berencananya meluncurkan album mini mereka yang berisi lima lagu berbahasa Inggris. Namun farid bercerita, dari beberapa lagu yang mereka miliki, satu yang dijadikan andalan berjudul Still Life. Lagu ini alurnya sederhana, namun mempunyai syair yang indah. Mereka mengakui tidak alergi dengan lagu-lagu bertema cinta. Berbeda dengan Grup

Band beraliran keras lainnya yang kurang menyukai lagu-lagu cinta karena dianggap cengeng dan sentimentil serta tak sejalan dengan musik mereka yang garang.

Prestasi Progenyc Band:
Juara 1 A Mild Live Grasstock zona Pekanbaru Album Kompilasi A Mild Live Grasstock
Juara 2 Tangerang Music Competition
Juara 3 Yamaha Musik Asean Beat Pekanbaru Band tamu di festival band
dan berbagai even musik



Geisha, Band Indie Pekanbaru yang beraliran Rock Progressive berdiri pada akhir Desember 2003. Band ini telah meraih beragam prestasi musik. Seperti warnanya yang abstrak, Jingga terkumpul dari musisi yang bertypical warna music berbeda-beda. Hits yang mereka keluarkan diantaranya, Hey_ya(untuk selamanya), Sya La La, Cintaku Hilang yang telah merajai tangga lagu radio-radio Pekanbaru.
Mulanya Band ini beranggotakan Febri[drum]leader,Momo[vocal],Roby[guitar],Aan[guitar],Amek[keyboard], dan Bernard[bass]. Band ini sempat vacum ketika Febri melanjutkan pendidikan keluar kota. Setelah vacum Jingga membentuk formasi baru: Momo[vocal],Roby[guitar]leader,Aan[drum], Amek[keyboard] dan Bernard[bass].Namun sayang, Band yang sudah meroket dengan nama Jingga ini beberapa waktu lalu berubah nama menjadi Geisha Band.Sekarang Geisha Band telah mempunyai karya-karya sendiri dan merajai tangga lagu radio-radio di Pekanbaru, antara lain :1. Hey ya(Untuk selamanya)2. Sebuah Harapan3. Indah4. Sya La La5. Cintaku HilangLagu-lagu ini merupakan karya-karya Geisha yang mengisahkan sisi kehidupan yang banyak terjadi disekitar kita. Geisha sendiri terjun dialiran art rock progressive, karena dalam penciptaan lagu, Geisha Band memadukan berbagai unsur-unsur yang berbeda, sehingga menjadi sebuah ciri khas dari Geisha dengan hentakan musik rock dan alunan beat yang cukup kencang.









Sagu Band, kelompok musik yang sejak tahun 2005 mengusung aliran pop rock Melayu, meluncurkan album kemas ulang (repackaged). Dari 11 lagu yang mereka sodorkan dalam album ini, tujuh di antaranya lagu lama dari album pertama “Istana Kerinduan” dan album kedua “Beda Impian”, sedangkan empat lagu baru lagi merupakan lagu-lagu baru.

Kesan ada perubahan pada album ini dibandingkan album-album terdahulu amat kentara pada vokal. Maklum, jika dua album sebelumnya, vokalis band ini adalah Jepri, tetapi sekarang Ganni. Jepri keluar dari band ini sejak dua tahun lalu dengan alasan kesehatan.

Meskipun demikian, aliran yang diusung Sagu tetap seperti dahulu yakni pop rock Melayu. Cita rasa Melayu bahkan makin terasa karena cengkok dan melodi sejumlah alat musik yang digunakan. Cuma saja, karakter Sagu tidak lagi bersuara melengking, kini lebih ngebas, akibat berbedanya karakter suara antara Jepri dengan Ganni. Ada kesan, Sagu agak romantis.

Dengan demikian, meski kemasan ulang, lagu-lagu Sagu dalam album yang diberi judul “Sagu di Hatimu” ini tetap segar. Apalagi, mereka menyodorkan empat lagu baru yakni Cinta Sejati, Usahlah Pergi, Aku Sudah Menduga, dan Harus Memilih. Di antara lagu lama yang terdapat di dalam album ini adalah Lain Hati, Beda Impian, Salam Rindu, dan Selamat Tidur Kekasih.

Tak hanya pada vokal, Sagu pun memperlihatkan perbedaan lain dibandingkan album-album terdahulu. Boleh dikatakan, garapan pada ”Sagu di Hatimu”, merupakan album full Sagu. Eksekutif produser, produser, sampai operator rekaman pun dipegang langsung oleh personil Sagu. “Ini semua proses pembelajaran dan kami akan tetap belajar,” kata produser Sagu yang juga vokalis band ini, Ganni.

Direkam di Studio Mara Akademi Kesenian Melayu Riau, tempat mereka rekaman selama ini, kelahiran “Sagu di Hatimu” memang harus menjalani proses panjang. Tetapi grup ini tak pernah diam sejak ditinggalkan Jepri. Pemanggungan bahkan pembuatan single tetap dilakukan. “Alhamdulillah, kita masih solid,” kata Ganni.

Seperti diketahui, sebelumnya Sagu telah melahiirkan dua album yakni “Istana Kerinduan” (2005) dan ”Beda Impian” (2006). Menjadikan Pekanbaru sebagai markas band ini, mereka juga “berkelana” di Jawa. Selain manggung, mereka juga telah talkshow di radio-radio pada sekitar 400 iven.(fed)

2 komentar: